Balon Merah

Hai kawan, kali ini aku ingin membagikan sedikit cerita. Hanya sepenggal kisah sehari-hari yang mungkin tidak menarik, tapi aku hanya ingin menulisnya dan tak peduli apakah ada yang membaca atau tidak. Itu saja.

Hari ini Sabtu, dimana bagi kebanyakan orang adalah "Holiday Time". Saatnya bersenang-senang setelah menjalani rutinitas. Tapi apalah arti "Holiday Time", aku tak peduli. Aku tak butuh liburan untuk menyenangkan diri sendiri. Bagiku, kebahagiaan itu sederhana dan ada di sekitar kita. Tidak perlu sampai sengaja 'berlibur' demi bisa bersenang-senang.

Aku ngomong apa ya? Hahahaha.. Tau ah..

Beberapa masalah tiba-tiba datang dan memaksa untuk mengusik pikiran. Terutama satu masalah itu yang aku benar-benar tidak tahu cara menyelesaikannya. Moodku benar-benar hancur di hari "libur" ini. Belum lagi aku harus mengikuti kegiatan di kampus, padahal aku ingin sedikit menenangkan diri.


KIik untuk baca selengkapnya>>>>

 



Di kampus, kebetulan ada perayaan ulang tahun seorang teman. Di sana ada beberapa balon. Entah karena dorongan apa, tiba-tiba aku tertarik dengan balon-balon itu. Seperti anak kecil ya.. Aku pun meminta balon kepada temanku. Aku memilih balon yang berwarna merah. Ketika aku melihat balon merah itu, entah mengapa sejenak aku bisa melupakan semua masalah-masalah itu.







Aku pun pulang dengan membawa balon itu. Apakah kalian bisa membayangkan seseorang yang penampilannya sudah mahasiswa sekali, eh malah membawa balon. Dalam perjalanan ke depan kampus, ada bapak satpam yang sepertinya agak heran (?) melihat mahasiswa membawa balon. Tapi bukan aku namanya kalau mempedulikan masalah itu. Dengan santai aku berjalan sambil membawa balon sementara tangan yang satunya lagi membawa laptop.

Ketika masuk gang menuju kos, tiba-tiba seorang anak perempuan mengejarku. Dia mengatakan sesuatu yang tak kupahami. Beberapa saat kemudian beberapa anak lainnya yang juga teman anak perempuan itu juga mengelilingiku. Dengan wajah polos mereka bertanya apakah mereka boleh meminta balon merah itu. Hmmm aku berpikir sejanak. Bisa dibilang balon itulah yang berhasil mengalihkan perhatianku beberapa saat dari masalah-masalah itu. 

Tapi ketika melihat mereka, seketika aku memutuskan untuk memberikannya kepada mereka. Aku tidak tahu apa arti balon itu bagi mereka, tapi ketika balon itu bisa membuat mereka bahagia, hal apa lagi yang harus kupertimbangkan? Dan balon merah itu berpindah tangan lagi, dari temanku, ke tanganku dan beralih ke anak-anak itu. Aku kehilangan sesuatu yang menjadi pengalih perhatian atas semua masalah-masalah, namun sebagai ganti setidaknya aku mampu membuat anak-anak itu tersenyum gembira. Ternyata kebahagiaan itu menular ya...

Terima kasih balon merah :)
Terima kasih atas kebahagiaan yang telah kau sebarkan hari ini...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar